Lima Tahun Mayat Pelacur Dikubur Macam Binatang Masih Utuh Dan Wangi



Lima Tahun Mayat Pelacur Dikubur Macam Binatang Masih Utuh Dan Wangi|”Kami semua sudah jijik melihat tingkah laku si pelacur mawar tu” itulah luahan salah seorang penduduk yang turut di diami oleh mawar lia amelia yang dikatan pembawa sial dalam kampung tersebut.
Hidup sebatang kara adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi mawar,tidak ada satu saudara pun yang membujuk mawar untuk kembali kejalan yang di redhai oleh Allah.
Awalnya mawar adalah seorang anak yang baik yang menjadi mangsa jantan hidung belang sehingga ia nekad terjun ke dalam lembah hitam.karena terlalu kecewa dengan taburan janji manis di bibir sahaja.
Dengan wajah yang cantik mawar dengan mudah mendapat pelanggan baik dari pelanggan kelas bawah,pertengahan hingga pelangggan dari kelas atasan.
Mereka meratah tubuh mawar dengan hanya dengan memberikan uang yang di janjikan.” ingin balas dendam” itulah tujuan mawar menggadaikan maruahnya.hari hari dilalui dengan pelukan lelaki yang silih berganti.
Bertahun sudah berlalu mawar dijangkiti penyakit kronis,tidak seorangpun kawan tetangga yang peduli padanya,apatah lagi mahu menghulurkan bantuan,itu sangat jauh sekali.
Bahkan saat mawar meninggal ia di anggap satu kematian seperti binatang (mawar tidak dikuburkan layaknya seorang manusia) ia ditanam jauh dari kampung dan tidak diberi tanda.tiada doa dan tiada bacaan tahlil
Terkuburlah Jasad mawar,si pelacur jalang di tanah kosong yang dikuburkan oleh rekan mawar melacurkan diri.
Lima tahun kemudian tidak ada seorangpun yang mengenang mawar,bagi penduduk kampung mawar adalah satu gambar yang harus di padamkan dari sejarah kampung itu.
Baru baru ini dikutip dari portal siraman.com kampung mawar Digemparkan oleh sebuah projek besar untuk pembuatan jalan tol yang berkebetulan melewati kampung tersebut termasuklah kubur mawar yang tidak bertanda.
Difahamkan berkali kali jentolak berkekuatan ratusan tan gagal setelah di arahkan untuk menggali tanah tersebut,tanah di kawasan itu seperti batu karang yang sangat kukuh tidak tersentuh sama sekali oleh jentolak kami,akan tetapi dengan cangkul petani biasa tanah itu mudah untuk di gali,seolah tidak terjadi keanehan apa apa.kata saksi.
Proses penggalian diteruskan dan semua mata pekerja terbeliak Apabila menyaksikan sukujur jasad dengan kondisi tubuh yang masih kelihatan segar dengan mengluarkan bau harum semerbak tercium dari jasad mawar.
Harum yang kami cium ini tidak pernah ada di bumi,itulah luahan seorang lelaki separuh baya yang menjadi mandor dalam projek tersebut.semua warga gempar dan disiasat jasad siapa yang mengeluarkan wangian itu.
Seorang rekan mawar yang telah bertaubat menjadi seorang pelacur menceritakan bahwa sebarnya mawar sudahpun bertaubat setahun sebelum ia meninggal.
Dia sudah bertaubat sebelum ia meninggal,dia tidak menceritakan taubatnya itu kepada siapapun termasuk kepada saya dan juga rekan rekan yang lain”ujar dian teman rapat mawar lia amelia.
“Saya pun mengetahui semuanya setelah saya menjumpai diari mawar,mawar berusah menjalankan segala perintah Allah mulai dari yang wajib sampai ke yang sunat,bahkan semua yang sunat dia kerjakan,mawar menjalakannya dengan begitu ikhlas,buku harian itulah yang menjadi saksi ratapan dan jeritan penyesalan seorang mawar,mawar sipelacur yang taubat dengan diam diam.
Setelah rekan mawar menceritakan segalanya terlihat ramai penduduk kampung yang menyesal dengan tomahan mereka sebelum ini,setelah di makamkan seperti binatang selama 5 tahun akhirnya jasad mawar di kuburkan dengan cara islam yang sempurna di iringi dengan doa doa dari pada rekan dan juga saudara sekampung mawar.
Dikutip dari sebuah portal islamiah serantau,(dalam bahasa daerah) di artikan oleh eberita.org.katanya kejadian ini benar benar berlaku di negara jiran.tempat dan nama sebenar nama sebenar dalam cerita di rahasiakan.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment